Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Tradisi dugderan mencerminkan perpaduan tiga etnis di Semarang, yakni Arab, Jawa, dan Tionghoa. Istilah Dugderan diambil dari kata “Dug”, bunyi bedug yang ditabu dan “Der”, bunyi kembang api yang ledakan di langit. Bunyi “Dug” dan “Der” menjadi penanda bahwa akan datang bulan Ramadan.
Ada yang masih mengira bahwa semua informasi dan data-data tersedia di BPS. Kenyataannya tidak seperti itu. Jika ingin mencari data jalan rusak, tentu saja anda harus bertanya ke Kemneterian PUPR. Itu bukan ranahnya BPS.