Aksi tersebut dilakukan oleh seorang anggota Riposte Alimentaire (Food Response), sebuah kelompok aktivis lingkungan dan pembela produksi pangan berkelanjutan sebagai respon terhadap krisis iklim.

Kelompok ini telah menargetkan museum-museum di seluruh Eropa selama bertahun-tahun, termasuk yang terbaru adalah aksi protes di Louvre bulan lalu.

Sebuah video di X menunjukkan aktivis tersebut menempelkan lanskap merah tandus dengan perekat di atas lukisan Claude Monet tahun 1873, Coquelicots, dan mengatakan, menurut Guardian, "gambar mimpi buruk ini menanti kita jika tidak ada alternatif lain".

Menurut laporan dalam Francesca Aton dalam artnews.com, karya Impresionis Prancis ini menggambarkan orang-orang dengan payung berkeliaran di ladang bunga poppy yang sedang mekar. Tidak seperti karya seperti Mona Lisa karya Leonardo, yang telah menjadi subjek dari banyak reaksi, karya ini tidak dilindungi oleh kaca.

Sebagaimana diketahui, Claude Monet acap diidentikkan dengan gerakan Impresionis Prancis. Bersama dengan sejumlah seniman lain, seperti: Manet, Renoir, dan Pissarro, ia berada di garda depan gerakan dari Realisme ke Impresionisme.  Salah satu lukisan yang dibuatnya pada 1872, “Impressi, Sunrise”  adalah lukisan yang memberi namanya pada sebuah gerakan.

Monet menyelesaikannya di kota asalnya, kota pelabuhan Le Havre. Ketika diminta judul, dia tidak merasa bahwa menyebutnya sebagai 'pemandangan' kota akan menjadi deskripsi yang benar, jadi dia menyebutnya kesan, yang ingin menyampaikan bahwa itu menunjukkan ide tentang kota tapi bukan elemen spesifiknya. ***

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.