x

Kak Seno Sovianto. Foto: Istimewa

Iklan

Untung Widyanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 Agustus 2021

Sabtu, 22 Juni 2024 08:12 WIB

Mengenang Kak Seno Novianto: Pembina Pramuka ‘Jamet’ yang Dapat Hidayah Setelah Diberhentikan Sebagai Pengurus Kwarnas

Almarhum yang pernah membuat geger grup WA Andalan Nasional saat diberhentikan sebagai pengurus Kwarnas periode 2018-2023. Padahal dia menjadi anggota tim sukses ketua Kwarnas. Tidak ada surat peringatan dan kesalahan yang dilakukan Kak Seno yang pengabdiannya sangat besar bagi Gerakan Pramuka. Mengapa almarhum mengaku mendapat hidayah setelah dipecat dari jabatannya di Kwarnas?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Surat Yasin berkumandang dari dalam rumah di kawasan Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat pada Jumat malam, 21 Juni 2024. Jalan kecil depan rumah, disamping Kanal Banjir Barat ditutup untuk acara 100 hari almarhum Seno Novianto yang wafat pada 11 Maret 2024. Keluarga, tetangga dan sahabat pramuka mengikuti tahlilan tersebut. “Kak Seno itu sosok teladan bagi adik-adik dan pembina pramuka,” kata Maswidiyani, pelatih pramuka, yang ikut dalam tahlilan.

Sugiarti, istri almarhum, terus menguatkan ketiga anak-anaknya. Ken Kinari Sekar Tribuana, puteri bungsunya, tiga hari lalu berulang tahun yang ke-17 dan naik ke kelas 12.  Sementara itu, anak sulungnya, Indi Manik Sekartaji pas berusia 25 tahun.  “Pada saat ulang tahun, papanya selalu berpesan agar mereka jadi anak yang tangguh dan tidak boleh cengeng,” ujar Sugiarti.  

Untuk liburan panjang saat ini, Sugiarti berencana mengajak anak-anaknya menengok keluarga kakek-neneknya di Yogyakarta dan liburan ke Gunung Bromo. Setiap tahun, almarhum Seno Novianto selalu mengajak istri dan anak-anaknya liburan ke Kota Gudeg ini.    Kali ini, mereka berwisata tanpa kehadiran ayahnya.  Banyak pembina, pelatih dan kawan-kawannya di pramuka tidak menyangka dengan kepergian Seno Novianto yang begitu cepat.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Firasat Menjelang Wafat

“Haloooo. Gank ! Teman2. Satu unit ku .. masih hidup kah ? Bady. Chek !.”

Kalimat tersebut merupakan status Seno Novianto di Facebook-nya pada  Rabu, 6 Maret 2024 jam 19.12 WIB. Dia memposting foto sertifikatnya sebagai peserta Diklat Dasar SAR Pramuka yang diteken Kepala Badan SAR Nasional Laksamana Pertama TNI Harinto. Pelatihan itu diadakan pada 1-9 Agustus 1993 dan Seno Novianto dinilai telah memenuhi syarat sebagai SRU Darat.  

Sebelumnya, Seno Novianto memposting foto beberapa sertifikat pelatihan yang pernah diikuti. Antara lain sertifikat dari Kemenpora sebagai peserta Penataran Olahraga Pemanjat Tebing Nasional Tingkat Pemula yang diadakan pada 14-16 April 1988 di Jakarta. Instruktur pelatihan ini adalah Jean Charles Herriau yang merupakan Instruktur Nasional Federasi Pendaki Gunung dan pemanjat tebing Perancis.

Kemudian sertifikat dari Pusdiklatnas dimana Seno Novianto sebagai peserta TOT Pelatih Pusdiklatnas yang diselenggarakan pada 13-16 Desember 2018. Lalu serifikat dari Arus Liar setelah mengikuti pelatihan rafting kelas II dan III di Sungai Citarik pada 13 Juni 2000.

Keesokan harinya, Kamis pagi, 7 Maret 2024, Seno Novianto masih posting reels di Facebook yang memajang foto topi pandu yang pernah dipakainya sewaktu acara Baden-Powell (BP) Days, label nama pada seragam pramuka dan foto Binawasa Annas. Reels ini diiringi satu bait lagu Demons yang dibawakan grup musik Imagine Dragons pada saat konser di Las Vegas, Amerika Serikat.

This is my kingdom come

When you feel my heat

Look into my eyes

It’s where my demons hide

Don’t get too close

It’s dark inside 

It’s where my demons hide

 

Pada Kamis siang di rumahnya di Jalan Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat, Seno Novianto memasang tenda untuk acara peringatan 100 hari wafat kakaknya.  Setelah selesai, dia tiduran namun badannya menggigil dan pingsan dipangkuan Sekar, puterinya. Tiga anak Seno, yaitu Indi, Sekar dan Ken lalu membawa ayahnya ke Rumah Sakit Agung, namun ditolak. Dengan taksi, lalu di bawa ke RS PON di Cawang. Dokter dan perawat memasang alat-alat di tubuhnya.  Suster menjelaskan kalau Seno terkena serangan jantung.  

Seno Novianto sempat sadar dan berbicara dengan istrinya, Sugiarti. “Kok banyak kabel di badan gue, gue sakit ya,” katanya dengan logat cadel. Istrinya menjawab “sabar ya lagi di IGD, lo lagi di cek jantungnya.” Istrinya melihat nilai saturasi di layer monitor menurun dan kembali Seno tidak sadarkan diri. Kondisinya kritis dan koma. Pada Senin, 11 Maret 2024 pukul 19.58 WIB tepat di Shalat Taraweh hari pertama, Seno menghembuskan nafasnya yang terakhir.  Keesokan harinya, almarhum Seno Novianto yang berusia 59 tahun dimakamkan di TPU Malaka 2, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Innalillahi wainnalillahri rojiun.

Brigade !!!. Tunai Sudah Janji Bakti. Selamat Jalan Yor,  kalimat ini ditulis Sandoel Minggir, sahabat Seno Novianto di Facebook-nya.

Ucapan duka bertebaran di Facebook dan WhatsApp Group (WAG). Ratusan kawan Seno Novianto di kepramukaan dan brigade penolong melayat ke rumah almarhum di Jalan Menteng Tenggulun dan pemakaman di TPU Malaka 2, Pondok Kelapa. Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso melayat ke rumah duka dan mengirim karangan bunga.

Saya melayat ke rumah almarhum dan ikut melakukan salat jenazah di musola Baitussadiyah dekat rumahnya. Tampak di rumah duka ada Irsyad Noeri, pengacara saya dalam kasus gugatan kepada ketua Kwarnas ke PTUN Jakarta. Selain itu ada Sekretaris Kwarda DKI Jakarta Triadi Suparta, pelatih dan pembina pramuka yaitu Nenny Rahmawati, M Iqbal, Maswidiyani, Fuad dan lainnya.   

Kawan-kawan pramuka-nya merasa bahwa status Facebook Seno Novianto beberapa hari sebelum wafat, merupakan isyarat salam perpisahan. Almarhum menjawab dengan nada bercanda atau guyon. Ini memang sebagian ciri Seno Novianto. Dia juga sosok yang ceplas-ceplos ketika berdiskusi di WAG dan Facebook. Dia tidak tampilkan citra intelek dengan kalimat-kalimat yang bagus. Almarhum tidak peduli bahasa Inggrisnya yang belepotan ketika aktif berdiskusi di media sosial.     

Sugiarti menjelaskan bahwa pada Minggu, 3 Maret 2024, mereka ziarah ke makam orang tua menjelang puasa. Ada dua makam yang dikunjungi, di TPU Malaka 2, Pondok Kelapa dan TPU di Cakung. Keesokan harinya, Seno mengeluarkan satu bundel map berisi ijasah dan sertifikat. “Mau bikin CV dan melamar kerjaan nih,” kata Seno kepada istrinya. Sugiarti tahu bahwa suaminya ini kerapkali bercanda.  Selama dua malam Seno mengunggah sejumlah sertifikat ke Facebook-nya. Ternyata itu postingan terakhir.

Menjadi Pelatih dan Membina Pramuka

Seno Novianto lahir di Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada 19 November 1965. Saat itu ayahnya, R Soenarso Tjitrowiryoso berdinas di Lembaga Pemasyarakatan Banjarbaru. Kakaknya, lahir di Solo ketika ayahnya bertugas di sini. Jabatan terakhir Soenarso adalah Kepala Lapas Cipinang, Jakarta Timur. Ketiga anaknya mengikuti jejak orang tuanya menjadi pegawai negeri sipil di lingkungan Kementrian Hukum dan HAM. Kakak dan adiknya Seno bekerja di Ditjen Imigrasi. Sementara Seno Novianto di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Direktorat Keamanan dan Ketertiban, Subdit Intelejen di Jl Veteran II, Jakpus.

Selepas lulus dari SMA 50, Jakarta Timur, Seno kuliah di jurusan senirupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) selama dua tahun. Kemudian dia berhenti dan melamar kerja serta diterima sebagai PNS di Ditjen Pemasyarakatan. Sambil bekerja, dia melanjutkan studi di jurusan Pendidikan ekonomi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI 1966 yang kemudian berubah menjadi Universitas Indraprasta PGRI, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Di kampus ini, Seno bertemu dengan Sugiarti yang kelak menjadi istrinya. Namun Sugiarti hanya setahun di sini, dia melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), jurusan Pendidikan sejarah 1977.

Pada saat menikah, Seno Novianto telah berusia 32 tahun, sementara Sugiarti berumur 22 tahun. Dari pernikahan itu lahir tiga anak. Yaitu Indi Manik Sekartaji (23 tahun, kuliah di Unindra), Galuh Sekar Lembayung (kelas XIII SMA Yapermas) dan Ken Kinari Sekar Tribuana (kelas XI SMA 68).  Di antara mereka, hanya Ken yang mengikut jejak ayahnya menjadi pramuka. Galuh Sekar tidak ikut pramuka karena di sekolahnya belum ada gugusdepan. Bakat melukis Seno diturunkan ke Indi dan Ken.

Pada saat Ken mulai sekolah, ternyata pembina pramuka di gudep yang berpangkalan di SMA 68, Kwarran Senen,  jarang hadir. Tidak ada aktivitas kepramukaan di sekolah ini.  Ken mengusulkan kepada sekolah dan kawan-kawannya untuk menarik ayahnya sebagai pembina. “Gue mau tolongan Gudep SMA 68 ini. Setelah  berjalan bagus, gue tinggal demi regenerasi,” kata Seno kepada istrinya. Akhirnya, setiap hari Kamis, Seno membina di Gudep SMA 68.  Sang Ibu meminta anaknya untuk membedakan peran Seno Novianto sebagai ayah dan pembina di gudep. Pada saat latihan pramuka, Ken memanggil ayahnya dengan nama Kak Seno.

Kecintaan Ken terhadap pramuka ditanamkan ayahnya sejak kecil. Seno Novianto seringkali mengajak Ken hadir di acara pramuka yang diikuti Seno. Ken mengenal kawan-kawan ayahnya di organisasi kepanduan ini dan brigade penolong. Pada 1-2 Maret lalu, Gudep SMA 68 menyelenggarakan kegiatan Super Camp dimana Ken menjadi panitia. Seno menghadirkan Supriyadi, mantan wakil ketua Kwarnas, untuk memberikan materi tentang pioneering. Kawan-kawannya di Brigadi Penolong DKI Jakarta juga diminta menjadi pemberi materi.  

Ken mengenang ayahnya sebagai sosok yang pintar, humoris dan pandai bergaul. Dia figur ayah teladan bagi Ken dan kakak-kakaknya. “Ayah itu orangnya ‘jamet’ dan bisa bergaul dengan semua kalangan, termasuk dengan kawan-kawan Ken,” katanya.  Jamet adalah singkatan dari ‘jajal metal’ atau ‘jawa metal’ yang biasa digunakan anak gaul masa kini. Istilah jamet digunakan untuk menyebut orang yang ingin bergaya keren seperti anggota band metal.

Mereka menggunakan pakaian, aksesoris, dan gaya rambut khas anak metal, tapi malah terlihat tidak matching dan tak cocok.  Seno Novanto memang seringkali memakai seragam pramuka dengan sejumlah asesori, termasuk topi yang biasa dipakai Baden-Powell. Pada saat peringatan Hari Baden Powell di Kwarcab Tangerang, dia mengenakan seragam ala zaman pandu dengan topi bulat dan tongkat.

Dari Munas Hingga Pengurus Kwarnas

Seno Novianto mulai menjadi anggota Gerakan Pramuka sejak sekolah di SD Negeri Taman Cipinang Pagi No 1182. Kemudian masa penggalang di SMP Negeri 51 dan penegak di SMA 50, Jakarta Timur. Salah satu hobinya adalah naik gunung dan merintis berdirinya kelompok pecinta alam SMA 50 atau Ikapalam SMAN 50,  Kemudian Seno  menjadi anggota Dewan Kerja Penegak dan Pendega Kwartir Ranting (DKR) Jatinegara dan DKC Jakarta Timur periode 1989-1992.  Dia ikut mendirikan Brigade Penolong yang dibentuk DKD DKI Jakarta.

Di tengah-tengah kerja sebagai pegawai negeri sipil, Seno ikut Kursus Mahir Dasar (KMD) dan Mahir Lanjutann (KML). Selanjutnya kursus pelatih kepramukaan  yaitu Kursus Pelatih Dasar (KPD) dan Kursus Pelatih Lanjutan (KPL).  Dia juga ikut Course for Leader Trainers (CLT) 24 pada 30 November 2011 di Cibubur. Seno  juga membantu sejumlah gudep dan kwartir untuk meningkatkan kapasitas. Meskipun telah menjadi pelatih, Seno Novianto tidak ikut-ikutan kawan-kawannya yang berebut menjadi pimpinan kursus atau pelatih di KMD, KMP atau KPD.

“Gue jadi seperti ini karena pramuka. Maka itu gue mesti kasih bantuan kepada Gerakan Pramuka,” kata Seno kepada istrinya. Sugiarti selalu mengingatkan Seno untuk jangan terlalu serius di kepramukaan karena masih memiliki tugas pokok di kantor. Berbeda dengan sejumlah kawannya yang mencari hidup di kepramukaan. Sugiarti cerewet dan selalu memperingatkan suaminya karena ibunya adalah Kak Supartinah, staf Kwarnas yang pensiun pada 2006.  Ibunya pernah cerita tentang politik di Kwarnas dan sikut menyikut antar pengurus.

Seno Novianto yang jiwa pengabdiannya sangat tinggi terhadap Gerakan Pramuka sering berdebat dengan istrinya. Kepada teman-temannya dia pernah curhat. “Bini gue pernah bilang ngapaian ‘ngurus’ pramuka yang orangnya jahat-jahat,” ujar Seno.  Memang setiap kekecewaan yang dihadapi, selalu diceritakan ke istrinya

Menjelang Munas Pramuka di Kendari, Sulawesi Tenggara pada September 2018, Seno Novianto ikut dalam petualangan menjadi tim sukses Budi Waseso, salah satu calon ketua Kwarnas. Calon lainnya adalah Adhyaksa Dault (inkumben ketua Kwarnas) dan Jana Anggadiredja (mantan wakil ketua Kwarnas). Munas berlangsung panas dan ada tekanan dari organ kekuasaan atau telik sandi.

Budi Waseso terpilih menjadi ketua Kwarnas periode 2018-2023. Tim suksesnya menduduki posisi penting di Kwarnas dan Seno menjadi andalan nasional (pengurus)  yang mengurusi pembinaan anggota dewasa. Seno diberi kabar satu hari sebelum pelantikan pengurus oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Saat itu Seno sedang liburan dengan keluarganya di Yogyakarta. Dia kemudian naik pesawat dan langsung ke Gedung Kwarnas untuk meminjam seragam pramuka.  Selesai pelantikan, pada sore hari Seno kembali ke Yogjakarta melanjutkan liburannya.

Namun, pada 19 November 2021 ada tujuh orang pengurus yang diberhentikan oleh Budi Waseso. Yaitu, dua wakil ketua dan lima orang andalan nasional, termasuk Seno Novianto. Kepada istrinya, Seno curhat terhadap perlakuan yang diterimanya di Kwarnas. Sugiarti mengatakan bahwa sejak awal sudah mengingatkan suaminya untuk berhati-hati. “Kenapa ya temen-temen gue di pramuka pada jahat sampai sekarang,” ujar Seno kepada istrinya.

Seno merasa tidak ada kesalahan dan pelanggaran AD/ART Gerakan Pramuka yang dilakukannya sebagai Andalan Nasional. Dia tidak pernah diberi surat peringatan oleh atasannya, yang juga ikut diberhentikan oleh Budi Waseso. Pimpinan Kwarnas tidak melakukan sidang Dewan Kehormatan untuk memberhentikan ketujuh pengurus tersebut.

Sebagai sesama Andalan Nasional Kwarnas periode 2018-2023, saya menilai pemberhentian itu mengada-ada. Mungkin ‘kesalahan’ Seno dimata pimpinan Kwarnas adalah pandangan-pandangannya yang diposting dalam WhatsApp Group (WAG) pengurus Kwarnas. Salah satu ciri Seno adalah seringkali melontarkan ide yang unik, terkesan aneh dan kontroversial. Ada postingannya yang jadi bahan perdebatan di WAG tersebut, termasuk oleh seorang pengurus yang pensiunan bintang.  Sambil guyon, Seno mengatakan bahwa untuk memahami idenya  perlu ‘kecakapan’ yang tinggi. Gegerlah WAG Andalan Nasional tersebut.

Bersaksi di Pengadilan dan Perginya Orang Baik   

Atasan Seno Novianto, yaitu Prof Dr Suyatno (Waka Kwarnas bidang Pembinaan Anggota Dewasa) ikut diberhentikan sebagai pengurus Kwarnas. Begitu juga Supriyadi, Waka Kwarnas bidang Pembinaan Anggota Muda. Padahal ketiganya adalah tim sukses dan pendukung Budi Waseso menjelang Munas Pramuka di Kendari.  Awalnya, Seno terpikir akan mengajukan gugatan hukum ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Irsyad Noeri, pengacara yang pernah menjadi ketua Dewan Kerja Penegak dan Pandega Cabang (DKC) Jakarta Selatan, yang memberi dorongan dan siap menjadi pengacaranya.  Namun rencana gugatan hukum itu urung dilakukan.

Beberapa bulan setelahnya, Kwarnas memberhentikan Kepala Pusinfo Guritno dan seorang pengurus. Saya mempertanyakan pemberhentian Guritno kepada Sekjen Kwarnas Mayjen TNI (Purn) Bachtiar. Karena tidak ada kesalahan yang dilakukan Guritno, wartawan yang berdedikasi dan mitra bakti kami di Kwarnas.  Namun Bachtiar tetap bersikukuh dan tidak bersedia menganulir surat pemecatan kepada Guritno.

Pada 27 Februari 2023,  pimpinan Kwarnas memberhentikan tiga pengurus, salah satunya saya.  Selain mempertanyakan pemberhentian Guritno, saya pernah mempersoalkan kebijakan pimpinan Kwarnas yang selama tiga tahun tidak mengakui Arum Sabil sebagai Ketua Kwarda Jawa Timur. Sikap permusuhan pimpinan Kwarnas ini menyalahi Kode Kehormatan Pramuka dan prinsip persaudaraan/brotherhood.  Saya juga mempertanyakan keputusan pimpinan Kwarnas yang terlalu cepat meneken kerja sama dengan satu perusahaan swasta untuk pendataan dan pembuatan kartu anggota pramuka.

Rupanya sikap kritis saya tersebut tidak sesuai dengan gaya komando dan one/second man show pimpinan.  Saya mengajukan gugatan ke PTUN Jakarta didampingi Irsyad Noeri, sahabat saya sejak di DKC Jakarta Selatan dan saat ini menjadi advokat di RIZT Lawfirm.  Pada sidang PTUN Jakarta yang berlangsung 12 September 2023, Irsyad Noeri menghadirkan dua pengurus Kwarnas yang diberhentikan, yaitu Supriyadi dan Seno Novianto. Saya dan kedua sahabat ini berseragam pramuka di persidangan.

Di depan hakim, keduanya menjelaskan bahwa tidak ada surat peringatan dari pimpinan Kwarnas terhadap dirinya. Mereka belum pernah dipanggil pimpinan Kwarnas atau Dewan Kehormatan terhadap kesalahan yang dilakukannya. Keduanya mengetahui informasi  pemecatannya sebagai pengurus Kwarnas pada 19 November 2021 diperoleh dari kawan-kawannya sesama pengurus.

Menurut Seno kepada hakim, Gerakan Pramuka merupakan organisasi pendidikan sehingga jika ada kesalahan seharusnya juga melalui proses pembinaan (kesempatan membela diri) sebelum menjatuhkan sanksi bagi pengurusnya. “Yang Mulia Bapak Hakim, tanggal 19 November itu pas ulang tahun saya. Setelah saya renungkan, ini bukan musibah tetapi saya dapat hidayah,” kata Seno Novianto di depan sidang.

Saya yang hadir di ruang sidang, menitikkan air mata mendengar kesaksian Seno Novianto. Begitu jembar hatinya. Sosok pembina yang menjadi pramuka sejak siaga, penggalang, penegak dan pandega ini memberi teladan kepada kita tentang keikhlasan dan pengabdian di Gerakan Pramuka. 

 

When the days  are cold [Saat semuanya gelap]

And the cards all fold [Dan semua orang menyerah]

And the saints we see [Orang yang benar-benar baik]

Are all made of gold [Sudah tidak ada]

When your dreams all fail [Saat semua mimpimu gugur]  [lagu Demons]

 

Kak Seno Novianto mendapat hidayah setelah tidak lagi menjadi pengurus Kwarnas masa bakti 2018-2023. Begitu juga dengan saya dan pengurus lain yang diberhentikan. Memang, setelah itu elit organisasi ini makin jauh dari Kode Kehormatan Pramuka. Munas Pramuka di Banda Aceh (1-4 Desember 2023) memperlihatkan dicampakkannya nilai-nilai demokrasi dan persaudaraan. Utusan Kwarda Jawa Tmur tetap dilarang ikut Munas. Allah Swt sayang dengan Kak Seno Novianto dengan memanggilnya pada 11 Maret 2024. Al-Fatehah untuk almarhum. Terima kasih untuk pengabdian Kakak bagi Gerakan Pramuka.

Ikuti tulisan menarik Untung Widyanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler