---

4 hari lalu

• Fiksi
• Topik Utama

Eskrim Pop Up (35)

Panorama puisi, imaji mengurai sel-sel otak agar tetap sehat walafiat. Tak ada pembaca tak ada seni susastra. Jelajah imajinasi.

• opini koran tempo
• Koran Tempo
• Humaniora
• Sosial dan Humaniora
• sosial budaya
• tempo.co#puisiindonesiana
• susastra
• teras budaya
• Universitas

---

Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.

Baca Juga

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

1 hari lalu

Obat Hati yang Terluka

Beruntunglah bagi orang beriman, Allah turunkan Al-Quran sebagai obat, penyembuh luka dan penyakit hati menerpa.

Oleh: Jerpis M.

2 hari lalu

Suara Nyanyian Memenuhi Ruangan

Suara itu tetap penuh, tak terganggu dan tak menyingkirkan Aku

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

3 hari lalu

Mengosongkan Keakuan

Bagai gelas yang dikosongkan, dari air keakuan penuh kotoran.

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

3 hari lalu

Ketika Aku Berkata Kamu

Jika kamu memperlakukanku, dengan sebaik-baik perlakuanmu, maka semesta turut memperlakukanmu, dengan perlakukan yang indah untukmu.

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

3 hari lalu

Manusia Adalah Cerminan Bagi Sesamanya

Bila manusia selalu melihat, keburukan-keburukan sesamanya, maka itulah cerminan dirinya, yang juga diliputi banyak keburukan.

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Eskrim Pop Up (35)

Panorama puisi, imaji mengurai sel-sel otak agar tetap sehat walafiat. Tak ada pembaca tak ada seni susastra. Jelajah imajinasi.

Oleh: Jerpis M.

4 hari lalu

Kulihat Dendam

Pengorbanan tinggal ritual kini Tanpa laku diri tiada arti

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

4 hari lalu

Melatih Ikhlas dengan Kebiasaan Sebesar Zarrah

Seorang dijadikan merasa indah, ketika memberi kepada sesama, sebab ia telah memecah rasa berat, yang menghalangi pemberiannya.

Oleh: Slamet Samsoerizal

5 hari lalu

PIlkada Ser atawa Pilkada Serentak

Pilkada atawa pemilihan kepala daerah, tak kalah seru alih-alih pilpres. Walau melingkup sebatas provinsi, namun dinamika yang terjadi selalu wow. Dimanakah posisi rakyat? Simak pusi berikut.

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

5 hari lalu

Lebih Baik Aku Terasing Dan Dibenci Manusia Zaman Ini

Lebih baik hamba terasing di zaman sekarang, dibenci dan dibuang oleh manusia-manusia.