x

Folio pertama William Shakespeare dipamerkan di Christies London 24 April 2023

Iklan

OKTOFIAN DUKE

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 4 hari lalu

3 hari lalu

Pentameter Iambik dalam Karya-karya William Shakespeare

Williams Shakespeare menggunakan pentameter Iambik dalam karya-karyanya sehingga mudah diadaptasi dalam bentuk drama. Bagaimana ia melakuka hal itu?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pola ritme dalam sebuah puisi dan novel ada begitu banyak, tapi yang sering didengar adalah menggunakan pentameter iambik. William Shakespeare begitu terkenal dengan karya tulisannya menggunakan pentameter iambik dalam berbagai macam bentuk. Shakespeare sering menggunakan pentameter iambik berirama populer tapi tidak selalu.

Pentameter iambik merupakan sebuah elemen yang penting dalam drama Shakespeare. Ada beberapa karya Shakespeare yang menggunakan pentameter iambik, salah satunya adalah dalam novel Hamlet.

Pentameter iambik adalah sebuah struktur meterik yang terdiri dari lima suku kata dengan ritme iambik, yaitu suku kata yang diawali dengan vokal dan ikuti konsonan. Di dalam novel The Hamlet , pentameter iambik digunakan untuk menciptakan suasana dramatis dan emosional yang kuat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam artikel ini saya membahas tentang Pentameter Iambik yang digunakan dalam beberapa karya-karya William Shakespeare. Ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam membaca atau menggunakan pentameter iambik dalam karya-karya Shakespeare sebagai drama ataupun puisi. Syarat yang perlu diperhatikan adalah:

1. Pahami

 Memahami isi bahasa dan ritme yang dipakai dalam novel “ The Hamlet “ sangatlah penting. Mulai dari latihan dasar drama atau teater secara fisik, suara, rasa, dan berkonsentrasi. Latihan dasar sangatlah penting dalam memerankan drama/teater dari karya-karya Shakespeare. Bahkan seorang aktor yang sudah berpengalaman butuh proses lama dalam melatih dan akan terus diulang.

2. Riset

Pembaca harus meriset terlebih dahulu novel atau puisi yang akan ditampilkan atau diperankan, membaca secara kritis. Kemampuan membaca dan berbicara dalam bahasa Inggris sebagai nilai tambah dan sangat penting dalam memahami karya Shakespeare. Sebelum memerankan atau membaca karya Shakespeare perlu adanya riset dalam membedakan adaptasi dan terjemahan. Bisa kritis dalam membuat garis batasnya, karena dalam membuat sebuah drama menjadi drama Shakespeare adalah bahasa dan bagaimana bahasa itu disampaikan.

3. Adaptasi dan Terjemahan

Naskah terjemahan dan adaptasi memiliki unsur majas, rima serta tekanan yang serupa dari bahasa aslinya, maka drama tersebut gagal menjadi drama Shakespeare. Dalam memerankan drama Shakespeare, jangan hanya terpadu pada terjemahan atau adaptasi saja, banyak dramawan tahu bahwa posisi terjemahan dan adaptasi Shakespeare kebanyakan akan hancur ketika saat pementasan, dan hanya berada pada satu posisi saja .

Terlalu menuruti terjemahan ataupun adaptasi yang membuat ambisi para sutradara, yang membuat ciri khas Shakespeare hilang dalam plot semata. Oleh karena itu, naskah terjemahan atau adaptasi yang tidak bertanggungjawab terhadap metodologi penulisan akademisi yang akan menjadi kegagalan besar secara keseluruhan. Kegagalan pentas tidak hanya terjadi pada teater , tetapi juga kadang terjadi di Broadway dan Off-Broadway.

Memahami Pentameter Iambik

 “Pentameter Iambik” istilah yang mungkin terdengar baru dalam mempelajari karya sastra, terdengar menakutkan pada awalnya. Namun ini hanyalah cara berbicara yang biasa digunakan pembaca kontemporer dalam karya Shakespeare.

- Memiliki 10 suku perbaris

- Pentameter Iambik merupakan ritme syair yang paling sering digunakan dalam karya Shakespeare

- suku kata yang berganti-ganti ketukan tanpa tekanan dan ketukan dengan tekanan, yang menciptakan pola: “ de/DUM de/DUM de/DUM de/DUM de/DUM. ”

- secara luas atau secara umum kelas karakter atas berbicara menggunakan pentameter Iambik dan karakter bawah berbicara menggunakan prosa

- William Shakespeare menggunakan ini supaya menciptakan efek yang berbeda

Asal-usul Pentameter Iambik

Pentameter Iambik lahir untuk kebutuhan dalam membuat meteran untuk bahasa Inggris pada abad ke-16 , yang pada waktu itu bahasa Latin dipandang lebih tinggi, dan bagian dari bahasa sastra, sedangkan bahasa Inggris diperuntukkan hanya untuk masyarakat umum saja. Penyair mengembangkan pentameter Iambik untuk meningkatkan bahasa Inggris yang layak digunakan untuk sastra dan puisi.

Baik dalam bentuk sajak berima ataupun syair kosong, yang efek polanya memungkinkan puisi penuh dengan gerakan, gambaran, dan kualitas musik. Didalam puisi kontemporer pentameter Iambik dianggap seni yang telah hilang, namun ada juga beberapa yang menggunakan pola atau meteran yang sama dengan teknik untuk menghidupkan kembali sebuah karya.

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik OKTOFIAN DUKE lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler