Dalam laporannya, gizmodo.com menyatakan para peneliti dari University of Tokyo menerbitkan sebuah makalah baru di jurnal Cell Reports Physical Science yang menjelaskan bagaimana mereka melakukannya pada hari Selasa. Makalah ini menunjukkan bagaimana jangkar tipe perforasi, yang terinspirasi oleh ligamen kulit, dapat digunakan untuk meregangkan kulit yang tampak realistis di atas wajah robot humanoid.
Mereka berharap bahwa teknik baru ini akan memungkinkan robot masa depan untuk memiliki sifat penyembuhan diri, jika kulit mereka menjadi rusak dalam beberapa cara. Faktanya, memberikan robot kemampuan untuk memperbaiki diri sendiri adalah tujuan utama di balik penelitian mereka, karena secara tradisional robot dilapisi dengan karet silikon.
Karet, seperti yang bisa Anda bayangkan, tidak bisa menyembuhkan diri sendiri seperti halnya kulit manusia.
"Dalam lingkungan yang tidak dapat diprediksi, goresan dan kerusakan kecil yang pasti dialami kulit robot dapat meningkat menjadi gangguan serius jika dibiarkan tanpa pengawasan," para ilmuwan menjelaskan dalam makalah tersebut.
"Oleh karena itu, kapasitas untuk memperbaiki diri sendiri menjadi fitur penting bagi robot humanoid." ***
Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.