x

Iklan

2 hari lalu

Dampak Perkembangan Media Sosial terhadap Demokrasi di Indonesia

Ada sisi positif hingga konsekuensi negarif yang perlu dihadapi dengan berkembangnya media sosial terhadap demokrasi Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dampak Perkembangan Media Sosial terhadap Demokrasi di Indonesia

Komunikasi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, telah mengalami sebuah perubahan yang disebabkan oleh munculnya media sosial. Indonesia memiliki lebih dari 170 juta pengguna internet dan sekitar 150 juta pengguna media sosial aktif. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara dengan salah satu pasar terbesar untuk platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan WhatsApp (We Are Social & Hootsuite, 2023). Media sosial telah membuka kesempatan baru bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi dan mengungkapkan pendapat mereka. Namun konsekuensi yang ditimbulkan media sosial terhadap demokrasi di Indonesia tidak selalu menguntungkan dan bebas dari masalah.

Perkembangan Media Sosial di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan pengguna media sosial tercepat di dunia. Aplikasi seperti Instagram, Twitter, dan Facebook telah berkembang menjadi platform penting dimana masyarakat bisa berkomunikasi, berbagi informasi, dan membentuk gerakan sosial (Kemp, 2023). Media sosial telah membuka ruang publik dan memungkinkan diskusi serta diskusi yang berbentuk lebih demokratis dan inklusif.

Media Sosial dan Demokrasi

1. Media Sosial sebagai Platform Partisipasi Politik

Dalam demokrasi kontemporer, media sosial telah menjadi platform penting yang memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses politik dengan cara yang lebih langsung dan cepat. Menurut McLuhan (1964) Media sosial membantu orang berkomunikasi dan berpartisipasi dalam diskursus publik. Platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah digunakan di Indonesia untuk mengatur gerakan sosial, kampanye politik, dan memberikan edukasi kepada para pemilih.

2. Pengaruh Media Sosial terhadap Keterlibatan Politik

Media sosial merupakan komponen penting dari demokrasi karena memungkinkan akses informasi yang lebih luas dan cepat. Menurut Dahlgren (2009), memanfaatkan media sosial untuk terlibat dalam politik dapat meningkatkan pengetahuan politik dan kesadaran publik. Media sosial telah memainkan peran penting dalam meningkatkan partisipasi politik di Indonesia, terutama di kalangan pemuda. Sebuah studi yang dilakukan oleh Nugroho et al. (2012) menemukan bahwa penggunaan media sosial di Indonesia berkorelasi dengan peningkatan partisipasi politik dan keterlibatan dalam masalahan demokrasi.

  1. Media Sosial dan Transparansi Pemerintah
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Media sosial telah membantu meningkatkan transparansi pemerintah, yang merupakan komponen penting dari demokrasi. Menurut laporan Transparency Internasional (2018), media sosial dapat digunakan untuk mengawasi dan menilai kinerja pemerintah. Media sosial telah digunakan di Indonesia untuk menyebarkan kebijakan publik, meningkatkan transparansi, dan mengawasi aktifitas korupsi. Misalnya, akun media sosial Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara teratur menyampaikan kegiatan dan kasus yang sedang ditangani kepada publik.

Tantangan dan Risiko

Media sosial memiliki banyak potensi untuk mendukung demokrasi, tetapi juga membawa tantangan dan risiko. Menurut Sunstein (2018) Media sosial dapat menimbulkan polarisasi politik dan penyebaran informasi yang salah (disinformasi). Hoaks dan berita palsu sering menjadi masalah besar yang mengancam stabilitas demokrasi di Indonesia. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lim (2017) menunjukan bahwa hoaks di media sosial dapat memengaruhi opini publik dan membuat orang tidak percaya pada demokrasi.

Referensi

Human Rights Watch. (2020). "Indonesia: Drop Cases Against Papuan Activists." Retrieved from https://www.hrw.org/news/2020/01/17/indonesia-drop-cases-against-papuan-activists

Kemp, S. (2023). "Digital 2023: Indonesia." We Are Social & Hootsuite. Retrieved from https://datareportal.com/reports/digital-2023-indonesia

Dahlgren, P. (2009). Media and Political Engagement: Citizens, Communication, and Democracy. Cambridge University Press.

Lim, M. (2017). Freedom to Hate: Social Media, Algorithmic Enclaves, and the Rise of Tribal Nationalism in Indonesia. Critical Asian Studies, 49(3), 411-427.

McLuhan, M. (1964). Understanding Media: The Extensions of Man. McGraw-Hill.

Nugroho, Y., Putri, D. A., & Laksmi, S. (2012). Mapping the Landscape of the Media Industry in Contemporary Indonesia. Centre for Innovation Policy and Governance.

Sunstein, C. R. (2018). #Republic: Divided Democracy in the Age of Social Media. Princeton University Press.

Transparency International. (2018). Corruption Perceptions Index 2018. Retrieved from https://www.transparency.org/en/cpi/2018

Ikuti tulisan menarik I Putu Samkhya Sastradhyayana Yogananda Mahasiswa S1 Hubungan Internasional Universitas Udayana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler