Kini telah ku tanam namamu di sebuah tempat yang tak ku izinkan siapapun dapat menyentuhnya. Aku merawatnya dengan tekun dan kudapati ia tumbuh subur dari hari ke hari.
Aku sirami ia dengan air mata pengharapan, dan ku biarkan cahaya cinta memberikannya penghidupan. Telah ku pagari namaMu dengan doa di dalam hati agar tiada yang mengganggunya.
Aku beri ia penjagaan 24 jam dalam sehari. Bahkan dalam tidur pun ku dekap ia dalam mimpiku yang panjang. Engkau ibarat mawar yang kutanam dan kubiarkan tumbuh tapi tidak untuk di petik.
Hingga pada akhirnya, engkau menjadi taman dalam hatiku yang memberi kesejukan dan ketentraman jiwa. Sewaktu-waktu aku ingin berjalan dengan Mu sembari memotret keindahan didalamnya.
Kemudian kita bercerita tentang apa saja sampai kita lupa bahwa dunia ini bukan hanya tentang kita. Ketahuilah, engkau adalah dunia tempatku tinggal. Andai aku mati, aku ingin di makamkan di kedalaman hatimu.
Wahyu Kurniawan
Ikuti tulisan menarik Wahyu Kurniawan lainnya di sini.