x

Fonologi adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa, baik dari proses terbentuknya maupun perubahannya.

Iklan

kaswana dewi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 Januari 2024

3 hari lalu

Melatih Bunyi [c] Menjadi [s] bagi Anak Usia Dini dalam Video Edukasi BPMTP

Fonologi adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa, baik dari proses terbentuknya maupun perubahannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Fonologi adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa, baik dari proses terbentuknya maupun perubahannya. Bunyi Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau yang disebut dengan artikulatoris. Contoh alat ucap adalah bibir, gigi, lidah, rongga hidung, dan sebagainya.

Video ini membahas cara pengucapan yang salah dalam tata bahasa Morfologi bahasa Indonesia. Diambil dari YouTube dengan pemilik akun Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan dan Kebudayaan (BPMTP) yang berjudul “Latihan pengucapan huruf S”. Video ini berdurasi 12.48 detik, ditayangkan pada tanggal 25 April 2022, dan telah ditonton sebanyak 7.885 kali. Analisis akan difokuskan pada durasi 1,55 menit.

Berikut transkripsi dialog yang terdapat dalam video tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Guru    : “Aduh, enaknya, Rapli, Lilis. Kamu minum apa?”

Lilis     :  “E..e..e…”

Guru    :  “Apa?”

Rapli   :  “Cu…..”

Guru   : “Minum apa? Susu.”

Lilis    : “Cucu.”

Guru   : “Susu. Pintar. Enak, ya. Diminum sampai habis. Sudah? Cuci tangan biar bersih. Masker dipakai masuk kelas. Pintar.”

Transkripsi tersebut dialihkan dengan lambang fonetik sebagai berikut.

Guru    : [aduh] [enakňa] [rapeli] [lilis] [kamu] [minum] [apa?]

Lilis     :  [e]

Guru    :  [apa]

Rapli   :  [cu]

Guru   : [minum] [apa] [susu]

Lilis    : [cucu]

Guru   : Susu Pintar Enak ya [diminum] sampai habis. Sudah Cuci [taᶇan] biar bersih Masker [dipakaiy] masuk kelas pintar

Dalam dialog video tersebut, terdapat perubahan dalam melafalkan kata “susu’ dengan bunyi [susu] secara fonetik menjadi [cucu]. Hal ini disebabkan oleh gangguan fonologis (phonological disorder). Yaitu anak tidak mampu memproduksi suara atau bunyi sesuai dengan tahapan usianya. Anak dengan gangguan itu sebenarnya menguasai dan mampu menggunakan perbendaharaan kata dalam jumlah besar, tetapi tidak dapat mengucapkannya dengan jelas.

Bunyi [s] pada dasarnya dihasilkan oleh alat ucap lidah, ujung lidah menekan lengkung pada gigi bawah pinggir lidah mengenai graham arus udara. Udara yang keluar lewat paru-paru melewati saluran mulut terbentuk sepanjang bagian tengah lidah, sehingga menimbulkan suara geser  secara aktif. Posisi gigi -gigi bawah dan gigi-gigi atas tidak bersuara  (pasif). Berdempet, posisi bibir menyempit, ujung atau sudit bibir saling menekan.  Dalam kasus video di atas, terlihat bahwa pihak yang menjadi guru berusaha mengajarkan pelafalan bunyi [s] kepada siswanya berlatih dengan metode terapi sambil bermain.

Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan Anak dalam video mengalami gangguan fonologis, yaitu kesulitan memproduksi bunyi "s" ([susu] menjadi [cucu]). Disebabkan Ketidakmampuan anak dalam memproduksi suara atau bunyi sesuai dengan tahapan usianya. Anak menguasai perbendaharaan kata, namun tidak dapat mengucapkannya dengan jelas. bunyi  [s] yang benar. Dihasilkan oleh lidah, ujung lidah menekan lengkung gigi bawah. Udara keluar dari paru-paru melewati lidah, menimbulkan suara geser. Gigi atas dan bawah rapat, bibir menyempit. Gangguan fonologis dapat diatasi dengan terapi yang tepat, seperti terapi wicara.

 

Sumber Referensi

BPMTP. (2022). Latihan Pengucapan Huruf S. YouTube. Diakses pada tanggal 29 Juni 2024 melalui https://youtu.be/xaG26dpKJ5c?si=y62BAcZnZ8S40H_U

Ikuti tulisan menarik kaswana dewi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Antumbra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Antumbra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu