x

Sumber gambar: Bing AI

Iklan

Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki.
Bergabung Sejak: 28 Mei 2022

2 hari lalu

Sang Pendidik yang Melihat Anak Didiknya Sebagai Orang Penting dan Besar

Monad dengan kesungguhannya, selalu mengapresiasi sekecil apapun pencapaian anak didiknya, sebab dari penghargaan yang tulus dari seorang yang memiliki otoritas seperti seorang suru di sebuah kelas, sangat berdampak pada masa depan anak didik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Monad dengan kesungguhannya, selalu mengapresiasi sekecil apapun pencapaian anak didiknya, sebab dari penghargaan yang tulus dari seorang yang memiliki otoritas seperti seorang suru di sebuah kelas, sangat berdampak pada masa depan anak didik.

Monad mempelajari sebuah buku yang cukup populer dan laris di masanya yakni Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain karya Dale Carnegie.

Cukup menarik isi buku lawas tersebut, bahwa terdapat dua hasrat yang umum ditemukan dalam diri manusia zaman kini, yakni hasrat menjadi penting dan besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara membuat kita mempengaruhi seorang salah satunya memberikan penghargaan yang tulus kepada seorang atas pencapaiannya, sebab dihargai adalah salah satu kebutuhan manusia yang benar adanya.

Hal ini memang nampak remeh bagi sebagian pendidik seperti Monad, namun ternyata dampak dari kata-kata ajaib yang memberikan penghargaan atas pencapaian anak didik sangatlah luar biasa.

"Rehan memiliki potensi di bidang sastra, saat saya mengadakan tes membaca puisi hasil karya sendiri, Rehan telah menunjukkan kehebatannya.

Semua murid-murid memberikan tepuk tangan meriah seusai pembacaan puisi tersebut. Kemampuan anak ibu dalam sastra terletak pada kesungguhannya dalam merangkai kata demi kata, hingga mengandung makna yang menyentuh hati para pendengar puisi yang ia bacakan.

Kembangkanlah potensi Rehan untuk terus mengasah kemampuannya di bidang sastra, saya yakin anak Ibu menjadi hebat di bidang yang diminati."

Penghargaan yang Monad berikan, tidak hanya memberikan penghargaan yang sepantasnya, kata-kata yang ia ucapkan kepada sang Ibu dan anak didiknya saat pembagian rapor itu, benar-benar menjadi sebuah kenangan indah yang pantas untuk dikenang Rehan, yang sekarang menjadi seorang Maestro dunia sastra.

Apa yang disarankan oleh Monad, dapat menggerakkan dan membangkitkan minat anak didiknya untuk terus mengasah kemampuannya di dunia sastra yang Rehan geluti sepanjang hayatnya. 

Dari bacaan yang Monad pelajari sebelumnya, sebaiknya menjadi pendidik itu selalu menganggap anak-anak didiknya adalah seorang yang penting dan besar untuk hari ini, hari esok dan masa sang anak memainkan peran hidupnya di masa mendatang.

Namun suatu ketika Monad menyadari. Ketika seorang murid dengan pencapaian gemilang luput dari penghargaan dirinya, sementara ia memuji anak didik lainnya yang turut memperoleh pencapaian di saat yang sama. Tio bersedih, dirinya merasakan ketidakberhargaan mendalam, puncak kefrustasian dialami sang anak didik tersebut.

"Padahal aku sudah memberikan yang terbaik untuk sekolah ini, namun ibu guru Monad tak memperhatikanku ..." lirih Tio, air mata membasahi pipinya.

Monad dengan segala kerendahan hatinya, memohon maaf kepada Tio yang terabaikan, ia mengelus kepala sang anak dan mengakui kesalahan dirinya dan segera memberikan penghargaan terbaiknya pada anak didiknya tersebut.

"Maafkan ibu yang luput perhatian padamu nak, ibu juga manusia biasa yang tak lepas dari lupa dan salah Tio. Ibu belajar dari peristiwa ini. Ibu tentu menganggap semua anak di kelas ini adalah kebanggaan ibu sepenuhnya. Pencapaian Tio adalah karunia Tuhan yang selalu ibu kenang nak. Tetap semangat, ibu yakin Tio lebih hebat lagi saat masa membutuhkan ananda."

Kebesaran hati Monad yang ia perlihatkan kepada anak didiknya, benar-benar mempengaruhi karakter murid-muridnya. Semua murid begitu menghormati Monad sebagai orang tua di sekolah yang penuh perhatian. Tentu hal ini merupakan kenangan indah bagi seluruh anak didiknya yang merasakan kehangatan hati Monad saat belajar bersamanya.

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa ... setiap kata-kata penghargaan yang terekam dalam memori ingatan anak didik, dapat memberikan keajaiban tersendiri bagi mereka. Apa yang dicita-citakan gurunya bahwa anak-anak didiknya adalah orang-orang penting dan besar bagi masyarakat, benar-benar menjadi realitas tak terbantahkan pada masanya.

Cimahi, 3 Juli 2024.

Ikuti tulisan menarik Indrian Safka Fauzi (Aa Rian) lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Antumbra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Antumbra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu