x

Iklan

Petrustanriper Riper

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 hari lalu

2 hari lalu

Kasus Worldcom dan Keterkaitannya dengan Akuntasi Manajemen dan Keuangan

Skandal WorldCom disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain, tekanan untuk memenuhi ekspektasi investor akan pertumbuhan laba yang tinggi. Selain itu juga disebabkan Ketidakjujuran dan keserakahan para eksekutif WorldCom yang terlibat dalam penipuan untuk memperkaya diri mereka sendiri.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Latar Belakang

WorldCom adalah sebuah perusahaan telekomunikasi Amerika yang didirikan pada tahun 1983. Pada awal tahun 2000-an, WorldCom menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia dengan lebih dari 60.000 karyawan dan nilai pasar lebih dari $100 miliar. Nilai pasar saham perusahaan WorldCom turun sekitar 150 milyar dollar (januari 2000) menjadi hanya sekitar $150juta ( 1 juli 2002 ). Keadaan ini membuat pihak manajemen berusaha melakukan praktik-praktik akuntansi untuk menghindari berita buruk tersebut. 

Dalam laporannya pada 25 Juni WorldCom mengakui bahwa perusahaan mengklasifikasikan lebih dari $3,5 milyar untuk beban jaringan sebagai pengeluaran modal. Beban jaringan adalah beban yang dibayar oelh WorldCom kepada perusahaan lain untuk jaringan telekomunikasi, seperti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi WorldCom. Dilaporkan sekitar $3,005 Milyar telah salah diklasifikasi pada tahun 2001 , sementara sisanya sekitar $14,7 Milyar pada tahun 2001 disajikan sebagai biaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, WorldCom mampu menaikkan pendapatan atau laba.WorldCom msmpu menaikkan laba karena akun beban dicatat lebih renda,sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi. Kalau hal ini tidak terdeteksi, praktik ini akan berakibat pendapatan bersih yang lebih rendah dalam tahun-tahun berikutnya. Karena beban kapitalisasi, jaringan tersebut akan di depresiasikan secara esensi beban kapitalisasi jaringan akan memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan biayanya dalam beberapa tahun dimasa depan,mungkin antara 1 tahun bahkan lebih.

Penyajian beban jaringan sebagai pengeluaran modal ditemukan oleh auditor Cynthia Cooper. Mei 2002. Cynthia Cooper mendiskusikan masalah tersebut kepada kepala keuangan WorldCom Scott D. Sullvian dan controller perusahaan saat itu David F. Myres. Cooper meaporkan masalah tersebut pada kepala komite audit Max Bobbit,sekitar 12 Juni. Yang kemudian Max Bobbiit meminta kepada KPMG selaku eksternal auditor saat itu untuk melakukan invetigasi.

Pada tanggal 15 Juni, Tauzi yang merupakan Heouse Energy adn commerce Committee mengatakan bahwa berdasarkan dokemen-dokumen internal dan email Worldom mengindikasikan bahwa sebenarnya pihak eksekutif sudah mengetahu salah saji tersebut sejak awal.

Namun, pada tahun 2002, WorldCom mengungkapkan salah satu skandal akuntansi terbesar dalam sejarah Amerika. Perusahaan ini mengakui bahwa telah melakukan penipuan akuntansi senilai $11 miliar selama bertahun-tahun. Penipuan ini dilakukan dengan cara menyembunyikan biaya operasi sebagai investasi modal, sehingga meningkatkan laba perusahaan secara artifisial.

 Penyebab Skandal 

Skandal WorldCom disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

Tekanan untuk memenuhi ekspektasi investor: Para pemimpin WorldCom merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi investor akan pertumbuhan laba yang tinggi.

Ketidakjujuran dan keserakahan: Para eksekutif WorldCom terlibat dalam penipuan untuk memperkaya diri mereka sendiri.

Kelemahan kontrol internal: WorldCom memiliki kontrol internal yang lemah yang memungkinkan penipuan untuk dilakukan dan disembunyikan selama bertahun-tahun.

 

Dampak Skandal

Skandal WorldCom memiliki dampak yang signifikan pada berbagai pihak, antara lain:

Investor: Investor WorldCom kehilangan miliaran dolar karena nilai saham perusahaan anjlok setelah skandal terungkap.

Karyawan: Ribuan karyawan WorldCom kehilangan pekerjaan mereka setelah perusahaan bangkrut.

Pasar Modal: Skandal WorldCom merusak kepercayaan publik terhadap pasar modal dan menyebabkan penurunan nilai pasar secara keseluruhan.

Pemerintah: Skandal WorldCom menyebabkan pemerintah Amerika memperketat peraturan akuntansi dan meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan publik.

 

Beberapa tokoh utama yang terlibat dalam skandal WorldCom adalah:

Bernard Ebbers: CEO WorldCom yang mendalangi penipuan akuntansi.

Scott Sullivan: CFO WorldCom yang membantu Ebbers dalam penipuan.

David Myers: Controller WorldCom yang mengungkapkan penipuan kepada dewan direksi.

Cynthia Cooper: Auditor internal WorldCom yang membantu Myers dalam mengungkap penipuan.

 

 Pelanggaran Worldcom dilihat dari Etika Profesi

Tuntutan profesional sangat erat hubungannya dengan suatu kode etik untuk masing-masing profesi. Kode etik itu berkaitan dengan pronsip etika tertentu yang berlaku untuk suatu profesi. WorldCom yang melakukan kecurangan telah melanggar prinsip-prinsip etika profesi, antara lain : 

Prinsip Tanggung Jawab 

Prinsip ini menekankan bahwa seorang profesional haruslah bertanggung jawab dalam melakukan pekerjaannya. Dari kasus WorldCom,bisa dilihat bahwa beberapa oknum staf akuntansi di perusahaan melakukan praktik tidak bertanggung jawab dengan melakukan praktik akuntansi akuntansi yang sesuai dengan kaidah. 

Prinsip Integritas Moral 

Prinsip ini menekankan bahwa setiap profesional haruslah memiliki integritas yang tinggio dan moral yang luhur. Dari kasus WorldCom bisa dilihat bahwa CEO perusahaan yang sebenarnya berintegritas dan menajdi contoh bagi bawahannya, malah menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi yang jelas-jelas telah melanggar prinsip integritas moral. 

Ebbers dan Sullivan dihukum penjara karena peran mereka dalam skandal WorldCom. WorldCom sendiri bangkrut dan asetnya dibeli oleh MCI Communications. Skandal WorldCom menjadi salah satu skandal akuntansi terbesar dalam sejarah dan menjadi pelajaran penting tentang pentingnya kontrol internal dan tata kelola perusahaan yang baik.

 

KELOMPOK 5 :

ARINI JULIA PRATIWI (211011200988)

DEA RIYATI (211011201180)

FAJAR AZHARI RIALLA (211011201315)

MUHAMMAD BINTANG KARDONA (211011201326)

PETRUS TANRIPER GULO (211011200629)

Ikuti tulisan menarik Petrustanriper Riper lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Antumbra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Antumbra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu