Sekelompok anak muda ditengah diskusi hangat melihat buruknya kemampuan berkomunikasi anak mahasiswa baru. Bintang Pradipa dan Orlin Nataniela Vernanda mencoba untuk memulai memberikan kesadaran pentingnya berkomunikasi secara efekti dan menarik. Tepat pada tanggal 06 Juni 2024 diinisiatifkan lah sebuah pelatihan yang menginisiasikan pentingnya publik speaking dalam membangun jenjang karier perkuliahan dan setelah perkuliahan dengan tema Public Speaking for Career Advancement. Pelatihan ini menghadirkan narasumber Zulfebri yang merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2021 dengan kredibilitas kemamampuan berbicara dan berorganisasi yang sangat luas diluar kampus maupun dalam lingkup kampus.
Pelatihan ini menyasar mahasiswa baru ilmu komunikasi angkatan 2023, namun tidak mentup kemungkinan terbuka untuk umum. Tuntutan kecakapan berbicara dan mengendalikan situasi saat ini menjadi point utama agar dapat berkembang dan maju dalam dunia perkuliahan, kredibilitas kita sebagai seorang mahasiswa dilihat saat ini salah satunya akan kualitas komunikasi yang diberikan. Tak hanya pada saat perkuliahan, namun kemampuan berbicara menjadi salah satu aspek terpenting dalam mendapatkan pekerjaan setelah dunia perkuliahan selesai. Oleh karena itu lewat workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas diri melalui softskill dan hardskill bagi mahasiswa menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi dunia perkuliahan. salah satu kemampuan yang diperlukan yakni kemampuan beretorika. komponen ini dinilai sangat penting untuk memperluas relasi dan meningkatkan pengalaman. Oleh karena itu diharapkan workshop ini mampu membantu mahasiswa untuk mengasah kemampuan beretorika.
Untuk meyakinkan para peserta dihadirkan lah saudara zulfebri yang merupakan seorang mahasiswa ilmu komunikasi dengan kemampuan publik speaking berada pada rentang bagus terutama dalam menginfluence banyak orang. Pengalamannya dalam berorganisasi pada himpunan kampus serta organisasi dengan scope dan reputasi terkenal diluar kampus yakni kejar mimpi cimb niaga dengan posisi sebagai leader tentu menjadi tawaran menari bagi para peserta untuk mengikuti pelatihan ini.
Pelatihan ini menjadi gebrakan kesadaran yang sangat positif untuk mendukung generasi baru dalam menjaga, menimbulkan, dan menciptakan kemampuan dengan manfaat jangka panjang tentunya. Pelatihan dimulai dengan sambutan dan laporan kegiatan oleh ketua pelaksana bintang yang kemudian dibuka secara resmi oleh dosen pengampu dari implementasi sekaligus penggerak utama dari gebrakan pelatihan ini Dr.Elva Ronaning Roem, S. Sos. M. Si. Hingga pada akhirnya diambil alih oleh Zulfebri sebagai narasumber dengan energi semangatnya.
Narasumber memulai pembekalan materi dengan memberikan statment berkenaan dengan apa sebenarnya publik speaking itu sendiri, antusias dengan adanya interaksi terbuka tentu memberikan semangat kepada peserta yang pada akhirnya saling berusaha untuk memberikan pendapatnya berdasarkan sudut pandang mereka masing masing.
Akan tetapi pembekalan tidak hanya bersumber dari pandangan subyektif belaka, narasumber memberikan paradigma para ahli yang menguatkan pendapat dari para peserta. Tidak berhenti sampai disitu narasumber kembali berinteraksi dengan peserta dengan melihat sejauh mana para peserta mengalami masalah dalam hal publik speaking. Laki laki antusias terbangkitkan dari dalam diri peserta sehingga banyak yang mengangkat tangan bahwa mereka takut untuk memulai berbicara. Tapi hebatnya narasumber memberikan sisi ketenangan dengan menceritakan bahwa dirinya awalnya juga takut untuk memulai, ditambah juga dengan pemaparan data bahwa anak muda banyak yang gagap akan berbicara didepan umum tidak membuat para peserta cemas akan situasi yang dihadapi dirinya.
Narasumber mencoba terus meyakinkan peserta bahwa terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi banyak orang yang takut dan tidak berani untuk berbicara, namun narasumber memberikan validasi “maka mulailah dari dirimu” hal ini tentu memberikan kesadaran bagi para peserta, narasumber berkata ketakutan dan potensi mu tidak tercapai karena kamu sendiri tidak memulainya, maka lakukan dari sekarang persiapkan dirimu sematang mungkin untuk jenjang karir dan masa depan mu yang lebih baik
Selain pembekalan kemudian pelatihan ini memberikan sesi bertanya untuk mengungkapkan rasa penasaran akan diri dalam meningkatkan kemampuan berbicara. Sesi diskusi ini berlangsung intens dengan banyaknya peserta ingin bertanya walaupun dengan keterbatasan waktu hanya terpilih tiga pertanyaan mereka dengan variasi pertanyaan berkaitan dengan masalah mereka dengan lingkungan mereka, ketakutan mereka untuk dibenci dan dinilai sok sokan kembali diberikan solusi terbaik dari narasumber sehingga menghidupkan suasana academica yang memberikan sisi kebermanfaatan luas.
Sesi diskusi tersebut menutup workshop publik speaking ini dalam memenuhi kewajiban dalam membangun komunikasi yang baik kepada generasi baru, sekaligus memenuhi implementasi dari mata kuliah manajemen kepelatihan.
Ikuti tulisan menarik Orlin Nathaniela lainnya di sini.
